Kandidat Vaksin Covid-19 Siap Diujicoba Pada Hewan

0
184
Menristek/Kepala BRIN, Bambang PS Brodjonegoro menyebutkan vaksin Merah Putih siap diujicoba pada hewan. (Foto: kemenristek)

JAKARTA, Sains Indonesia – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi S Brodjonegoro mengatakan, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sedang melakukan persiapan untuk menguji kandidat bibit vaksin Covid-19 pada hewan coba. Vaksin yang diberinama vaksin Merah Putih itu berplatform sub unit protein rekombinan.

“Lembaga Eijkman Oktober ini sedang mempersiapkan untuk uji coba pada hewan,” kata Menristek Bambang dalam konferensi pers virtual yang diadakan di Gedung Graha BNPB Jakarta, Selasa (27/10/2020).

Menristek menuturkan uji kandidat bibit vaksin COVID-19 pada hewan tersebut diharapkan bisa selesai dengan hasil yang memuaskan pada akhir 2020. Setelah akhir tahun 2020, rencananya bibit vaksin yang sudah teruji pada hewan tersebut atau sel mamalia, akan diserahkan pada Januari 2021 kepada PT Bio Farma sebagai pihak yang nantinya akan melakukan produksi skala kecil terutama untuk keperluan uji klinis mulai dari tahap 1, tahap 2 hingga tahap 3.

“Kita akan mengikuti semua prosedurnya uji klinis tahap 1, 2 dan 3,” ujar Bambang.

Dari hasil uji klinis tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan memutuskan apakah vaksin tersebut sudah bisa dipergunakan secara massal atau belum. Bambang mengatakan, kemungkinan vaksin Merah Putih paling cepat akan tersedia sebagai produksi massal pada triwulan III 2021.

Menristek menuturkan dari pengembangan bibit vaksin Merah Putih yang sedang dilakukan enam institusi dalam negeri, pengembangan yang dilakukan Eijkman diperkirakan akan paling cepat untuk menghasilkan bibit vaksin COVID-19.

Pengembangan bibit vaksin Merah Putih dilakukan dengan platform berbeda-beda, yang dilakukan oleh masing-masing institusi, yakni Lembaga Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung.

Setia Lesmana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini