Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDM-KP) menggelar kompetisi kewirausahaan nasional 2020. Event ini diharap bisa mengubah mindset generasi muda untuk lebih berani terjun berwirausaha di sektor kelautan dan perikanan.
Jakarta, Sains Indonesia – Kompetisi Inovasi Kewirausahaan Nasional berlangsung pada 14 Desember 2020. Acara ini diikuti oleh sejumlah kelompok pelajar umum dan pelajar binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di level pendidikan tinggi dan menengah dari berbagai daerah di Indonesia. Tercatat ada 14 Politeknik Akademi Usaha Perikanan (AUP) dan 9 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SMA) binaan KKP yang ikut berpartisipasi.
Para juri kompetisi merupakan para praktisi serta pakar kewirausahaan dari berbagai lembaga pendidikan tinggi, diantara Universitas Prasetya Mulya, Universitas Pelita Harapan, dan Binus. Setelah melalui proses seleksi dan penjurian yang cukup ketat, Kebab Seafood “Keseaafood” inovasi dari Politeknik KP Dumai dinobatkan sebagai Juara 1 untuk kategori Pendidikan Tinggi. Sedangkan untuk kategori Pendidikan Menengah, Juara 1 diraih oleh SUPM Kota Agung dengan inovasi Tongkol Unique “Tunique.”
Kepala BRSDM-KP, Sjarief Widjaja mengatakan, setiap kelompok peserta merupakan terbaik. Mereka membawa inovasi dan produk kelautan perikanan yang beragam. Mulai dari sektor pangan seperti kebab seafood serta keripik berbahan dasar ikan/rumput laut, hingga sektor inovasi seperti lampu pemanggil ikan hemat energi. Satu kesamaan dari setiap produk dan inovasi tersebut adalah seluruhnya memiliki nilai jual dan bisnis yang baik.
“Para peserta ini telah melalui proses yang panjang. Mereka kami latih dengan 4 tahapan. Pertama, pembinaan mental dengan dukungan TNI-Polri selama 6 bulan, agar mereka punya mental tangguh dan pantang menyerah. Kedua, mereka diberi pengetahuan tentang semua sektor Kelautan dan Perikanan dengan informasi dan hasil riset yang terbaru. Ketiga, kita latih keterampilan dan skill mereka melalui metode teching factory, dimana kita membawa sektor industri ke dalam kampus. Dan keempat, adalah adaptability agar mereka bisa beradaptasi,” papar Kepala BRSDM-KP, Sjarief Widjaja.
Kompetisi skala nasional ini merupakan kali kedua digelar oleh BRSDM-KP. Sebelumnya, acara serupa juga diadakan tahun lalu, dimana terdapat 7 kelompok peserta terbaik mendapatkan pembiayaan senilai Rp 300-800 juta dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Menurut Sjarief, seluruh penerima permodahal kini sudah berhasil dan mampu mengangsur. “Tidak ada (kredit) yang macet. Tahun ini target ada 51 kelompok calon yang akan mengajukan kredit ke LPMUKP,” ujar Sjarief sumringah.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen KKP, Antam Novambar menyebut, Kompetisi Inovasi Kewirausahaan Nasional merupakan salah satu wadah positif untuk menciptakan inovasi yang dibutuhkan masyarakat, dan bisa dikembangkan sebagai bisnis di masa depan. Event ini juga menjadi sarana memperkenalkan sektor perikanan sebagai industri yang menarik denganpeluang bisnis yang luas. Terlebih dengan masifnya perkembangan teknologi digital dan internet, sektor perikanan bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.
“Kreatifitas ini tidak bisa berhenti dengan menjadi juara. Semua harus ada keberlanjutannya.Nanti ada bantuan permodalan dan pemasarannya dari KKP. Inovasi seperti Kebab Seafood ini luar biasa. Kalau bisa segera buka stand, Januari sudah harus ada di kantin kita. Dan nanti kalau ada tamu jangan kasih dikasih bistik, tapi Kebab Seafood. Ini luar biasa,” ujar Sekjen KKP, Antam Novambar, optimistis.
Faris Sabilar Rusydi