JAKARTA, Sains Indonesia – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto minta BPPT turut membantu proses pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan Bali. Menurutnya, BPPT mempunyai kemampuan teknologi kelautan yang memadai untuk dapat digunakan dalam proses pencarian dan evakuasi kapal selam buatan Jerman itu.
“BPPT sangat berpengalaman dengan teknologi kelautan. Beberapa kali sudah terlibat melakukan tugas pencarian kecelakaan pesawat yang jatuh ke laut,” terang Mulyanto.
Mulyanto menambahkan kemampuan teknologi ini harus terus diasah dan disempurnakan melalui penerapan dalam penugasan, agar semakin terampil. Sebagai negara bahari, lanjut Mulyanto, Indonesia harus terus meningkatkan kemampuan teknologi dan SDM kelautannya.
Pemerintah perlu menyusun rencana pengembangan kemampuan teknologi kelautan tersebut, agar semakin dapat diandalkan. Nantinya kemampuan teknologi ini dapat dimanfaatkan dalam mengelola sumber daya kekayaan laut termasuk untuk tugas perbantuan kasus-kasus kecelakaan laut.
“Dalam kasus hilangnya KRI Nanggala kita perlu mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki dan harus bekerja cepat untuk menyelamatkan awak yang ada di dalamnya.
Ini soal kemanusiaan. Perlu kerjasama dari semua pihak yang berkompeten. Dan BPPT memenuhi kualifikasi itu,” tandas Mulyanto.
Dikutip dari situs resmi BPPT, Kapal milik BPPT Baruna Jaya dilengkapi teknologi untuk mengidentifikasi lokasi dan titik koordinatnya. Adapun empat alat tersebut antara lain Multibeam Echo Sounder, Side Scan Sonar, Magnetometer, dan Remotely Operated Vehicles (ROV). BPPT juga memiliki sejumlah ahli Pemetaan Bawah Laut, ROV, dan Instrumentasi.
Selain kapal milik BPPT, juga ada kapal Baruna Jaya IV milik BPPT dan Baruna Jaya VIII milik LIPI yang memiliki teknologi “echo-sounding multi-beam” yang dapat menjangkau kedalaman hingga 20.000 kaki atau 6.000 meter.
Kapal tersebut juga dilengkapi teknologi side scan sonar untuk mengolah fitur permukaan laut yang berfungsi sebagai pemancar dan penerima gelombang. Kedua kapal tersebut sudah berpengalaman dalam menemukan kapal dan pesawat yang hilang.
Setia Lesmana