Untuk kedua kalinya, Idul Fitri tahun ini dirayakan dalam suasana pandemi Covid-19. Tanpa terasa, kondisi wabah sudah melanda Indonesia lebih satu tahun. Ya, Presiden Joko Widodo mengumumkan pertama ada warga Depok yang positif Covid-19 pada awal Maret 2020. Belum tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 butuh kebijakan menyeluruh.
Larangan mudik menjadi salah satu dampak dari belum bisa diatasinya Covid-19 di Tanah Air. Tentu ini berimplikasi pada banyak hal, khususnya di bidang ekonomi. Mudik dalam kondisi normal berarti pergerakan orang dalam jumlah besar dan itu memutar ekonomi warga. Dengan larangan mudik berarti pergerakan masyarakat tidak terjadi.
Yang paling merasakan akibatnya adalah sektor angkutan, mulai dari bus, rental mobil, angkutan laut maupun udara. Ya, mereka “gigit jari” gagal meraup untung. Tidak itu saja, bidang pariwisata juga terkena imbas. Biasanya warga yang mudik sekalian jalan-jalan ke tempat wisata. Hampir bisa dipastikan pada Lebaran kali ini objek wisata masih agak sepi.
Tapi itu semua memang harus kita lewati bersama dengan penuh keprihatinan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kami pun masih harus mengencangkan ikat pinggang demi bisa hadir di tangan pembaca. Ya, dampak virus korona juga menerpa media massa, termasuk kami. Efisiensi sudah kami lakukan sejak tahun lalu.
Untuk itulah, secara khusus kami ucapkan terima kasih kepada para pelanggan setia dan sejumlah pihak yang terus membantu kami dengan jalinan kerja sama yang sudah terbangun. Berkat dukungan tersebut, kami masih bisa menggelorakan rasa cinta produk dalam negeri serta membagikan aneka kemajuan riset dan inovasi karya anak bangsa.
- Redaksi