Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penerapan penggunaan teknologi Automatic Identification System (AIS) di seluruh kapal perikanan. Selain demi keselamatan para nelayan, pemakaian teknologi AIS juga dapat meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sub-sektor perikanan tangkap.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono memiliki tiga program terobosan untuk periode 2021-2024. Salah satunya yaitu meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sub-sektor perikanan tangkap menuju Rp12 triliun. Beberapa tahun terakhir, PNBP dari sub-sektor ini hanya berada di kisaran ratusan miliar.
Hasil peningkatan PNBP, tambah Menteri Sakti, akan digunakan memperbaiki dan menata infrastruktur perikanan tangkap menjadi lebih modern. Program jaminan sosial bagi nelayan pun akan diperluas.
“Peningkatan PNBP melalui sub-sektor perikanan tangkap merupakan terobosan KKP untuk membangun sektor kelautan dan perikanan yang lebih maju dan modern. Perbaikan infrastruktur pelabuhan akan lebih mudah dilakukan dan jaminan sosial untuk nelayan bisa ditingkatkan. Di antaranya melalui asuransi kesehatan, kecelakaan, dan jaminan hari tua,” papar Menteri Sakti, belum lama ini.
Salah satu inovasi yang kini tengah digalakkan adalah menerapkan penggunaan teknologi Wahana Keselamatan dan Pemantauan Objek Berbasis Informasi – Automatic Identification System (Wakatobi-AIS) pada kapal perikanan serta digitalisasi sejumlah layanan di pelabuhan.
Artikel selengkapnya dapat Anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Mei 2021