Untuk memudahkan petani jambu dan menjaga kualitas produknya, sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menelorkan inovasi alat sortir jambu biji berbasis artificial intelligence. Alat ini potensial dikembangkan dan diproduksi massal.
Alat sortir jambu akan sangat membantu petani jambu di Tanah Air. Hal ini sangat relevan karena Indonesia masuk 20 besar negara penghasil buah terbesar di dunia, salah satu buah di antaranya yakni buah jambu biji. Kabupaten Kendal khususnya Kecamatan Sukorejo adalah salah satu penghasil jambu biji terbesar di Indonesia dengan luas hampir 2000 hektare tanaman jambu biji hidup di sini.
Untuk menjaga kualitas jambu biji para petani berusaha memberikan yang terbaik bagi para konsumen sehingga para petani mencari cara untuk dapat menghasilkan jambu biji yang berkualitas. Untuk membedakan kualitas jambu biji yang baik dan berkualitas para petani melakukan penyortiran terlebih dahulu sebelum pengemasan dan pendistribusian.
Tujuan penyortiran ini adalah jambu yang dipilih berdasarkan kematangan karena bagus dan mempunyai harga jual tinggi. Namun metode ini memiliki kelemahan jika dilakukan penyortiran secara manual. Beberapa orang memiliki persepsi tingkat kematangan buah yang berbeda-beda sehingga sering tercampur aduk antara buah yang memiliki nilai jual tinggi dengan buah yang memiliki nilai jual rendah.
Artikel selengkapnya dapat Anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Juni 2021