Penyebab karamnya KRI Nanggala 402 masih menyisakan misteri. Penyelidikan maupun perbaikan sistem audit Alutsista TNI diperlukan agar bencana serupa tak terulang kembali.
Tepat 27 hari setelah KRI Nanggala 402 resmi dinyatakan tenggelam (subsunk), bagian-bagin utama kapal selam tersebut mulai diangkat ke permukaan. Tiga bagian kapal lain yakni anjungan (bow section), haluan (sail section), serta buritan (stern section) berhasil ditemukan tim penyelamat dari Angkatan Laut China, tak jauh dari sebuah kawah misterius di dasar laut berdiameter kurang lebih 38 meter dengan kedalaman 10-15 meter berada di dasar laut sedalam 838 meter di Perairan Utara Bali.
Sayangnya, hingga artikel ini disusun, pressure hull atau badan tekan, bagian kapal di mana jenazah awak berada di dalamnya belum juga ditemukan. Sudah lebih dari 15 kali penyelaman dilakukan tim penyelamat dari China untuk mencarinya, di area berjarak ukur lebar 2,5 kilometer dan 3,7 km dari kawah dasar laut.
China membantu proses evakuasi dengan mengerahkan dua kapal militer PRC Navy Ship Ocean Tug Nantuo 195 dan PRC Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao 863, serta satu kapal Penelitian Tan Suo 2 milik akademi ilmu pengetahuan China.
Artikel selengkapnya dapat Anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Juni 2021