Kondisi dasar laut perairan utara Bali menjadi tantangan tersendiri sehingga upaya penyelamatan tidak mudah dilakukan. Pencarian KRI Nanggala 402 yang karam (subsunk) di perairan utara Bali 21 April lalu, dihentikan pada akhir Mei 2021 lalu.
Tak cukup kapal riset, sejumlah kapal perang berteknologi canggih harus dikerahkan, termasuk kapal-kapal penyelamat dari Malaysia, Singapura, Australia, India, dan China. Dari dalam negeri, KRI Rigel 933, kapal riset canggih milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) AL berjibaku sejak awal untuk menemukan kapal selam buatan Jerman yang menjaga laut Indonesia sejak 1981 silam itu.
Artikel selengkapnya dapat Anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Juni 2021