BOGOR, Sains Indonesia – Acara “The 1st International Conference on Assessment and Development of Agricultural Innovation” (the 1st ICADAI 2021) diselenggarakan Badan Penelitian dan Pembangunan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) secara daring pada 6-7 Juli 2021 dengan tema “Penguatan Inovasi dan Diseminasi Pertanian untuk Mewujudkanncapai Pembangunan Berkelanjutan”.
ICADAI 2021 menghadirkan Keynote Speech Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr. Fadjry Djufry yang mewakili Menteri Pertanian. Invited speaker juga dihadirkan dari berbagai lembaga yang berasal dari Australia, Nigeria dan Indonesia. Panitia telah menerima 1.850 makalah. Sebanyak 200 peserta dari Vietnam, Malaysia, Filipina, Selandia Baru, Australia, Belanda, Kenya dan Indonesia, akan berpartisipasi aktif dalam konferensi ini. Konferensi ini dapat menjadi media untuk bertukar informasi antar peserta dari berbagai negara, dan berbagi pengalaman penerapan teknologi menuju pertanian maju, mandiri, modern dan berkelanjutan.
Di Indonesia, pembangunan pertanian diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang saat ini mencapai 267 juta jiwa. Pesan Presiden sangat jelas, bahwa pembangunan pertanian ke depan harus berbasis riset dan teknologi. Pembangunan pertanian tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan teknologi yang memadai. Selama satu dekade terakhir, Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi pertanian. Beberapa dari teknologi ini telah digunakan di tingkat petani dan telah terbukti meningkatkan produktivitas tanaman. Namun, diakui bahwa tidak semua teknologi yang ditingkatkan unggulan telah diterapkan oleh pengguna. Cara-cara diseminasi inovasi pertanian harus terus kita ditingkatkan. Oleh karena itu, tema utama konferensi ini ditujukan bagi penguatan inovasi dan diseminasi pertanian untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Balitbangtan Badan Litbang Pertanian memiliki dua peran penting dalam program pembangunan pertanian Indonesia: pertama menghasilkan inovasi teknologi tepat guna, dan yang kedua bertanggung jawab untuk menyebarluaskan teknologi kepada pengguna akhir. Tanggung jawab ini perlu didukung dengan penerapan oleh metode diseminasi yang memadai dan teknologi informasi yang canggih. Salah satu upaya Balitbangtan Badan Litbang Pertanian untuk meningkatkan metode diseminasi inovasi pertanian secara merata ke setiap provinsi adalah melalui kehadiran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di seluruh provinsi di Indonesia.
BPTP memiliki peran strategis, sebagai penyedia inovasi teknologi spesifik lokasi dan sebagai jembatan antara proses diseminasi dan adopsi teknologi pertanian. BPTP juga berperan dalam proses evaluasi, adaptasi dan perakitan teknologi sepesifik lokasi. Kami percaya bahwa inovasi teknologi pertanian dan penyebarannya akan lebih efektif jika didukung oleh teknologi informasi. Ke depan, kita teknologi ini harus lebih intensif menerapkan IT dan teknologi digital untuk mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi pertanian. Seperti kita diketahui bersama, sebagian besar pembangunan pertanian modern berbasis artificial intellegence dan informasi digital.
Setia Lesmana