Sekali waktu tengoklah Gunung Dahu di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Sejauh mata memandang bukit-bukit itu menghijau. Ya, meranti yang ditanam seluas 170 ha sejak 23 tahun silam telah tumbuh dengan subur.
Ada yang sampai diameter batangnya 62 cm dan menjulang pada ketinggian 20 meter. Bahkan sebagian lokasi bisa dimanfaatkan sebagai spot wisata yang ramai dikunjungi wisatawan dengan nama Panorama Pabangbon (Papa).
Siapa nyangka, meranti bisa dibudidayakan dan terbukti berhasil. Adalah Atok Subiakto, peneliti dari Badan Litbang Kehutanan bersama dua peneliti Komatsu Jepang, Chikaya Sakai dan Yoshimi Yamamoto yang menemukan teknik Koffco (Komatsu Forda Fog Cooling System).
Mereka berhasil mengembangkan teknologi untuk mengontrol kondisi lingkungan (kelembaban, cahaya, dan temperatur) yang ideal untuk propagasi secara massal jenis-jenis meranti. Teknologi Koffco dikembangkan untuk perbanyakan massal jenis-jenis bibit meranti dan jenis indigenous lainnya.
Artikel selengkapnya dapat Anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Juli 2021