Pemerintah harus ikut membiayai pengembangan pesawat agar putra-putri Indonesia menguasai rancang bangun pesawat
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadikan pengembangan pesawat N219 sebagai salah satu prioritas program tahun 2022. BRIN bertanggung jawab dari sisi pengembangan teknologi dan lisensi, sedangkan untuk manufaktur dan penjualan N219 yang sudah tipe certivicate menjadi tanggung jawab PT Dirgantara Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menjawab pertanyaan Sains Indonesia terkait masa depan pembiayaan program N219. Lebih lanjut Tri mengungkapkan, tahun ini prioritas pengembangan N219 adalah untuk jenis N219 Amfibi.
Sains Indonesia mengonfirmasi isu dihentikannya dukungan anggaran oleh BRIN dalam pengembangan N219. Sebelumnya beredar informasi, bahwa BRIN tidak akan mengucurkan dana untuk mendukung program N219 sebagaimana dilakukan oleh Lapan sebelumnya.
Alasannya karena program ini belum menguntungkan secara komersial dan lembaga ini tidak ingin mengulangi pengalaman program N250 yang terhenti di tengah jalan. Kabarnya, BRIN menyerahkan nasib program N219 kepada PTDI untuk membiayai program ini.
“Tidak benar. Dari sisi riset dan teknologi BRIN tetap mendukung pengembangan N219,” kata Handoko.
Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Januari 2022