Muhammad Azrai, Profesor Riset Termuda Balitbangtan

0
242
Profesor Riset Termuda Balitbangtan. Muhammad Azrai yamg juga pakar pemuliaan dan genetika tanaman

Desentralisasi produksi benih merupakan solusi ketersediaan benih jagung

BOGOR, Sains Indonesia – Kementerian Pertanian kembali mengukuhkan tiga Peneliti Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) pada Jumat (28/01/2022) di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Cimanggu. Dari ketiga peneliti utama yang dikukuhkan, salah satunya adalah Dr. Muhammad Azrai, SP., MP yang dikukuhkan menjadi Profesor Riset yang ke 162 di Kementan dan Profesor Riset ke 633 secara nasional.

Usianya genap 50 tahun saat dikukuhkan di bulan Januari 2022 ini, menjadkan Dr. Azrai sebagai Profesor termuda di Balitbangtan, Kementerian Pertanian. Adapun judul orasi yang dibawakan adalah “Inovasi Varietas Hibrida Nasional Berdaya Saing Mewujudkan Swasembada Jagung Berkelanjutan”.

Lahir di Walenreng, Bone, Sulawesi Selatan, Dr. Azrai merupakan peneliti pada Bidang Pemuliaan dan Genetika Tanaman yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Balai Penelitian Tanaman Serealia periode 2017-2021.

Desentralisasi Perbenihan

Dalam orasinya, Dr. Azrai memaparkan bahwa selama ini banyak varietas unggul hibrida ((VUH) jagung yang dilepas diperuntukan untuk lahan optimal, sedangkan program pemerintah diarahkan pada lahan baru yang umumnya berupa lahan sub optimal. Oleh karena itu, menurutunya perakitan dan penyediaan VUH jagung spesifik agroekosistem merupakan tantangan utama dalam pengembangan VUH jagung, mengingat target lingkungan berkaitan langsung dengan ekspresi potensi genetik dari varietas yang dikembangkan.

Selanjutnya dalam hal penyediaan benih, Dr. Azrai juga menyampaikan bahwa program desentralisasi produksi benih VUH jagung yang melibatkan mitra lisensi, lembaga litbangjirap (Penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan) serta pemerintah pusat dan daerah pada setiap provinsi sentra jagung perlu mendapatkan perhatian bersama. Hal ini dikarenakan desentralisasi perbenihan merupakan salah satu solusi bagi penyelesaian masalah pengadaan benih jagung nasional dalam menjamin ketepatan waktu, jumlah, mutu, dan jenis yang diharapkan berdampak positif terhadap peningkatan produksi dan kesejahteraan petani, baik petani jagung maupun petani penangkar benih.

Diakhir orasinya, Dr. Azrai menyampaikan gagasannya bahwa pengembangan VUH jagung berdaya saing tinggi berbasis inovasi dan teknologi modern yang adaptif pada berbagai agroekosistem serta mampu beradaptasi pada perubahan iklim global merupakan salah satu terobosan dalam mewujudkan program pemerintah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045 dan swasembada berkelanjutan.

Setia Lesmana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini