KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 Menggenapi Kapal Rumah Sakit di Indonesia

0
172

Tahun 2018 lalu, dalam tempo yang hampir bersamaan, dua bencana gempa bumi menerjang wilayah Indonesia, satu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan satunya lagi di Palu, Sulawesi Te-ngah. Kemudian disusul dengan bencana tsunami di Selat Sunda pada akhir Desember 2018.

Operasi medis dan penyelamatan korban di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau tadi kerap hanya bisa dilakukan lewat laut. Baru disadari bahwa Negara Kepulauan sebesar ini hanya memiliki satu kapal rumah sakit yang besar dan memadai, yaitu KRI dr Soeharso-990 milik TNI AL.

Ini tidak boleh berlangsung terus. Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menugasi Kepala Staf TNI AL, kala itu, Laksamana Siwi Sukma Aji, untuk membangun dua kapal rumah sakit lagi agar masing-masing bisa beroperasi di Indonesia Barat, Tengah, dan Timur secara bersama-sama dan dalam waktu yang bersamaan.

Membangun kapal rumah sakit baru tentu membutuhkan waktu sekitar 24 bulan. Oleh sebab itu, diambil langkah taktis dengan mengubah kapal Landing Platform Dock (LPD), yang baru selesai dibangun di PT PAL Surabaya, yaitu KRI Semarang-594, menjadi kapal bantu rumah sakit. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Februari 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini