Indonesia adalah sepotong surga di bumi. Namun di balik pesona keindahannya, tersimpan bahaya yang bisa muncul kapan saja.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, Indonesia mengalami sekitar 4.000 gempa setiap tahun, 70 hingga 100 di antaranya berkekuatan magnitudo 5,5 dan beberapa melebihi magnitudo 8. Dengan semua aktivitas tektonik ini, negeri ini juga memiliki 78 gunung berapi yang pernah meletus dalam catatan sejarah.
Sejumlah sumber gempa begitu dekat dengan pulau-pulau di Indonesia. Contohnya Sunda Megathrust, zona subduksi sepanjang 5.500 kilometer di lepas Sumatra dan Jawa yang merupakan sumber bencana gempa bumi dan tsunami 2004 yang menelan lebih dari 170.000 korban jiwa.
Peta bahaya besutan BMKG menunjukkan, gempa bumi dan tsunami lebih sering terjadi di pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan batas lempeng tektonik. Lempeng tektonik seperti Indo-Australia, Pasifik, Laut Filipina, dan Sunda bertemu di tengah-tengah Indonesia yang terus bergerak dan saling bergesekan dan sewaktu-waktu menyebabkan gempa.
Setiap tahun lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Sunda dengan kecepatan 5 hingga 7 sentimeter per tahun. Gempa besar pun kerap terjadi di kawasan lepas pantai barat dan selatan Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Tabrakan juga terjadi antara lempeng Laut Filipina dengan Lempeng Sunda di barat dan Lempeng Pasifik di timur. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Februari 2022