Kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah, mampu meminimalisir kerugian sosial ekonomi akibat bencana alam.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) mencatat pada 2021 terjadi 3.116 bencana alam di Indonesia. Artinya rata-rata ada sembilan kejadian bencana alam dalam sehari. Hampir seluruh wilayah di Indonesia terpapar risiko atas sembilan bencana utama, yaitu gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, letusan gunung api, kebakaran, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim, dan kekeringan.
Berdasarkan data Bank dunia, Indonesia adalah salah satu dari 25 negara dengan tingkat risiko ancaman bencana tinggi di dunia. Secara statistik korban jiwa dalam 10 tahun terakhir, setiap tahun rata-rata 1.123 meninggal akibat bencana.
Kementerian Keuangan mencatat, antara tahun 2000-2016, rata-rata kerugian ekonomi langsung berupa rusaknya bangunan dan bukan bangunan akibat bencana alam setiap tahunnya mencapai sekitar Rp22,8 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menengarai, kerugian ekonomi akibat bencana terus meningkat setiap tahunnya. “Apabila tidak dilakukan upaya mitigasi, kesiapsiagaan, dan transfer risiko bencana,” ujarnya. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Februari 2022