Pemerintah menargetkan restorasi 360 ribu hektare lahan gambut dan 228,2 ribu hektare kawasan mangrove sepanjang 2022. Pola pembangunan dengan “dimulai dari desa” menjadi strategi mumpuni untuk model pengelolaan lingkungan ke depan.
Restorasi lahan gambut di Indonesia mencapai 300 ribu hektare sepanjang 2021. Pada tahun ini, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menargetkan restorasi 360 ribu hektare (Ha) lahan gambut dan 228,2 ribu Ha kawasan mangrove.
Berbagai kerja sama dengan para pemangku kepentingan juga akan diperkuat untuk mencapai target restorasi 1,2 juta Ha lahan gambut di tujuh provinsi dan rehabilitasi hutan mangrove 600 ribu Ha di sembilan provinsi pada 2024. BRGM sudah satu tahun terakhir bekerja melanjutkan tugas lembaga sebelumnya, Badan Restorasi Gambut (BRG).
“Ini bukan tugas ringan. Maka, apa yang sudah diraih di periode ini mesti ditingkatkan lagi. Kerja sama dengan semua pihak juga mesti dijalin (untuk mencapai target),” ujar Kepala BRGM, Hartono Prawiraatmadja, Kamis (30/12/2021), pada Refleksi Akhir Tahun 2021 BRGM secara daring.
Restorasi dilakukan di tujuh provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. BRGM mencatat ada 774 unit sekat kanal yang dibangun selama restorasi di 2021.
BRG juga membangun 110 unit sumur bor. Adapun medio 2016-2020, BRG telah melakukan upaya awal pembasahan ekosistem gambut di lahan seluas 835.288 Ha. BRG juga melakukan supervisi ke perusahaan perkebunan dengan luas wilayah yang masuk target restorasi 538.439 Ha. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Februari 2022