Majalah Sains Indonesia Edisi 123 Maret 2022

6
183

Majalah Sains Indonesia

Edisi     : 123

Tebal    : 52 halaman berwarna

Ukuran  : 17×25 cm

Harga    : Rp 30.000

6 KOMENTAR

  1. […] Generasi pertama mobil otonom ini, lanjut Haznan, tidak diperuntukkan di jalan raya secara umum. Kendaraan ini digunakan untuk melayani transportasi di sejumlah area khusus seperti di kawasan perkantoran, perumahan, bandara, rumah sakit, objek wisata, kebun raya, dan kawasan industri. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Maret 2022 […]

  2. […] Seperti dilansir dari Bloomberg, JPMorgan telah memiliki kantor cabang di dunia metaverse di Mal Metajuku di Decentraland, yang dikembangkan oleh Digital Currency Group. Langkah itu didukung pula oleh entitas usaha JPMorgan di bidang blockchain yakni Onyx. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Maret 2022 […]

  3. […] “Sekalipun gempa bumi belum bisa diprediksi, tapi datangnya guncangan gempa bisa diantisipasi melalui sistem peringatan dini gempa bumi. Kami menargetkan sistem peringatan dini gempa bumi atau EEWS bisa dioperasikan tahun ini,” ujar Rahmat, belum lama ini. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Maret 2022 […]

  4. […] Berkaitan tentang sentralisasi riset, bagaimana membentuk BRIN yang tangguh pasca semua lembaga penelitian di seluruh lingkup K/L itu disatukan?Perlu digarisbawahi bahwa inti dari proses integrasi ke BRIN adalah untuk mengonsolidasikan sumber daya yang selama ini tercecer di terlalu banyak K/L. Baik itu SDM (unggul), infrastruktur, maupun anggaran. Karena tiga hal inilah yang menjadi input utama aktivitas riset untuk menghasilkan invensi dan inovasi. Justru dengan adanya BRIN, tiga hal ini akan semakin kuat, ekosistem riset dan iklim riset kita akan semakin kuat, karena terciptanya kolaborasi dan tidak ada tumpang tindih riset. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Maret 2022 […]

  5. […] Keresahan masyarakat akan munculnya brain drain juga ramai dibicarakan. Mayoritas saintis diaspora setuju terdapat rasa kurang dihargai yang memicu keputusan saintis memilih bekerja di luar negeri. Alasannya beragam. Mulai ketersediaan bidang ilmu yang diinginkan, kelengkapan keperluan riset, ilmu yang lebih luas, hingga pendanaan dan fasilitas riset. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Maret 2022 […]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini