Memproduksi varietas unggul saja tidak cukup. Menjaga kualitas benih hingga ke tangan konsumen, dalam hal ini petani, juga penting.
Peneliti Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Muchlish mengungkapkan, upaya peningkatan produktivitas kedelai dan kacang tanah memerlukan dukungan varietas unggul dan benih bermutu, yang mencakup aspek genetik, fisiologis, dan fisik. Penggunaan benih varietas unggul menjadi persyaratan dalam upaya peningkatan produksi.
Salah satu penyebab rendahnya produktivitas kedelai dan kacang tanah di sebagian wilayah Indonesia adalah penggunaan benih bermutu rendah. Benih yang mutunya rendah sangat riskan ditanam pada lingkungan yang kurang optimum, karena perkecambahan dan pertumbuhan kecambah yang tidak optimal mudah mengalami cekaman.
Menurut Muchlish, benih kedelai cepat mengalami kemunduran (deteriorasi) di dalam penyimpanan, disebabkan kandungan lemak (16%) dan proteinnya relatif tinggi (37%). Perubahan biokimia mempengaruhi kualitas dan viabilitas (daya kecambah) benih kedelai selama periode penyimpanan.
“Benih yang mempunyai viabilitas dan kekuatan tumbuh (vigor) yang baik akan memiliki tingkat produktivitas yang tinggi juga,” katanya.
Guna mempertahankan benih tetap bagus selama penyimpanan dan distribusi, diperlukan pengemasan yang baik. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Maret 2022