Pandemi Covid-19 memberikan banyak pelajaran penting, termasuk menunjukkan sejumlah kekurangan kapasitas riset Indonesia.
Pandemi Covid-19 sudah dua tahun melanda Indonesia terhitung sejak diumumkannya pasien pertama terinfeksi virus corona pada 2 Maret 2020. Selama itu pula semua aktivitas masyarakat melambat karena harus berjibaku mengatasi pagebluk yang diakibatkan oleh virus SARS-CoV-2 itu.
Pemerintah pun harus menyusun ulang prioritas program pembangunan dan alokasi anggarannya dengan mengutamakan penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Pemotongan anggaran di berbagai sektor yang dianggap bukan prioritas pun tak terelakkan, termasuk di bidang riset, inovasi dan teknologi.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengakui, pengembangan riset, inovasi, dan teknologi pun mandek. Namun, tidak hanya menghadirkan tantangan, dua tahun pandemi ini juga memberikan berbagai pelajaran dan harapan baru.
Kecepatan dan arah inovasi di berbagai negara pun mengalami perubahan, sekaligus penajaman. Selain riset dan inovasi di bidang kesehatan, pengembangan riset dan teknologi mengutamakan tujuan pembangunan berkelanjutan, penanganan darurat perubahan iklim dan transformasi digital. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi April 2022