Minyak goreng kelapa cocok untuk pengembangan industri rakyat atau UMKM karena teknologi pengolahannya mudah dikuasai dan tidak membutuhkan modal besar.
Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sejak November 2021 lalu terus tinggi. Tingginya harga CPO berimbas pada harga keekonomian minyak goreng, salah satu produk turunan CPO yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia.
Saat artikel ini ditulis, harga CPO di pasar internasional dibanderol sekitar Rp21 ribu per kg. Dengan harga CPO sebesar itu, diperkirakan harga keekonomian minyak goreng mendekati Rp30 ribu per liter.
Analis komoditas Reuters, Wang Tao memperkirakan, secara rata-rata harga CPO sepanjang 2022 tidak kurang dari Rp14 ribu. Artinya, rata-rata harga keekonomian minyak goreng selama 2022 berkisar antara Rp 24 ribu hingga Rp25 ribu per liter.
Mengantisipasi tingginya harga minyak sawit saat ini dan ke depan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mendorong pemanfaatan kelapa sebagai bahan baku minyak goreng. Syahrul menyampaikan hal itu saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, medio Maret 2022 lalu.
Kelapa bisa menjadi substitusi kelapa sawit untuk stabilisasi pasokan dan harga minyak goreng ke depan. Kementan telah mengeluarkan sejumlah varietas unggul kelapa dengan produktivitas tinggi dan masa panen cepat (genjah). Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi April 2022