Pemerintah terus berupaya mengurasi emisi dengan meningkatkan kegiatan pengelolaan sampah. Terkini, empat desa proklim yang menjadi project percontohan program ini di Bali diklaim bisa mengurangi emisi lokal sebesar 1.262 gigagram setara karbondioksida.
Pengelolaan sampah dengan disinergikan ke dalam program penurunan emisi di tingkat lokal saat ini terus digalakkan pemerintah. Salah satunya melalui Program Kampung Iklim (Proklim) yang di bawah pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Program ini telah dilaksanakan di sejumlah wilayah. KLHK mengklaim kegiatan ini dapat mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga ribuan gigagram setara karbondioksida.
Bertepatan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Jakarta, Senin (21/2), Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, selama Januari-Februari 2022, KLHK telah meningkatkan kegiatan tersebut. Salah satunya yakni pendampingan empat desa Proklim di Gianyar, Bali yang akan menjadi pilot project bagi 3.270 kampung iklim lainnya di seluruh Indonesia.
Menurut Vivien, potensi pengurangan emisi dari program tersebut cukup impresif. Sebab, empat desa itu dapat memberi kontribusi yang nyata pada pengurangan emisi dari sub sektor sampah meskipun jumlah penduduknya sedikit. Dengan adanya pendampingan, diharapkan kapasitas pengelolaan sampah keempat desa tersebut dapat meningkat signifikan.
Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi April 2022