Pangan lokal seperti ubi jalar dan singkong saat ini semakin populer dan sudah banyak diolah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah hingga menghasilkan nilai tambah. Hasil olahannya bahkan sudah disajikan hingga ke hotel-hotel.
Kekayaan panganan lokal yang dimiliki Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan, bahkan dipasarkan, hingga ke mancanegara. Seperti ubi jalar atau singkong yang kini sudah banyak diolah oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sehingga memiliki nilai tambah. Hasil olahannya, antara lain disajikan di hotel-hotel berbintang.
Salah satu usaha pengolah pangan lokal yang telah masuk hotel adalah Mi Reshik Cap Dokar yang dirintis sejak 2014. Pemilik Mi Reshik Cap Dokar, FX Subena Prayogakastu, menuturkan, produk olahan singkong miliknya sudah masuk Hotel Ibis Yogyakarta serta ambil bagian dalam kegiatan Fiesta Singkong beberapa waktu lalu. Selain nilai lokal, FX Subena juga menonjolkan bahan makakan sehat dalam produk miliknya.
”Jika dibandingkan terigu, kandungan gula dalam singkong empat kali lebih sedikit. Selain itu, singkong memiliki serat 16 kali lebih banyak. Dalam produksi, Mi Reshik Cap Dokar juga hanya menggunakan bahan alami. Tidak pakai pewarna dan pengawet,” ujar FX Subena. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi April 2022