Orang kerap bertanya, dari mana asal usul para teknokrat ekonomi kita saat ini, seperti Sri Mulyani Indrawati, Mari Elka Pangestu, dan Bambang Brodjonegoro bisa bergabung di pemerintahan dari masa ke masa?
Ternyata, itu semua bermula pada awal dekade 1960-an di Seskoad, Bandung.
Sejak Kepala Staf AD, Jenderal AH Nasution menyodorkan konsep Jalan Tengah TNI, pada Dies Natalis Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang tahun 1958 lalu, yang intinya menegaskan doktrin TNI tidak hanya berjuang dalam lingkup pertahanan – keamanan semata, namun juga berjuang sebagai kekuatan sosial, bersama komponen masyarakat lainnya, guna mewujudkan cita cita kemerdekaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur.
TNI AD, sebagai organisasi selalu antisipatif, memiliki visi jauh ke depan dan rutin membuat analisis perkiraan keadaan. Pada tahun 1959-1960, Jenderal AH Nasution menugasi para perwira senior yang sudah berpengalaman dalam Perang Kemerdekaan, namun miskin ilmu pengetahuan militer modern, untuk mengikuti Kursus Senior di Sekolah Staf dan Komando AD (Seskoad) Bandung.
Dalam Kursus C Seskoad ini hadir para perwira siswa senior, seperti Kolonel Amir Mahmud, Kolonel M Rivai, Kolonel Ahmad Tahir, Letkol Soetojo Siswomaihardjo, dan Brigjen Soeharto. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Juni 2022