Penyakit ini sebagian besar diderita oleh anak-anak di bawah 12 tahun. Sehingga tidak ada kaitan dengan vaksinasi Covid-19.
Saat semua negara bersiap untuk berpisah dengan pandemi Covid-19, dunia kembali dikejutkan dengan kemunculan wabah baru, hepatitis akut misterius atau acute hepatitis of unknown aetiology. Banyak pihak mengkhawatirkan wabah yang menyerang anak-anak tersebut, berkembang menjadi pandemi.
Kurang dari sebulan setelah kemunculan pertama kali di Inggris, 5 April lalu, penyakit ini sudah menjangkiti lebih dari 20 negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyatakan kasus ini sebagai kejadian luar biasa. WHO menyebutkan, rentang usia pasien yang diidentifikasi sejauh ini antara bayi berusia satu bulan hingga remaja berusia 16 tahun.
Hingga akhir Mei 2022, sudah ditemukan 222 kasus di Inggris, sedangkan di Indonesia sedikitnya 35 kasus. Para ahli kesehatan menyebutnya sebagai hepatitis akut misterius. Gejalanya mirip hepatitis, namun penyebabnya belum diketahui pasti, begitu pun pola penyebarannya. Penyebabnya bukan virus hepatitis A, B, C, D, dan E yang dikenal saat ini.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril mengungkapkan, ada enam dugaan penyebab kasus hepatitis akut. Syahril mengutip data dari agen keamanan kesehatan Inggris, yang menyebut enam kemungkinan penyebab hepatitis akut yaitu adenovirus biasa, adenovirus varian baru, sindrom post-infeksi SARS-CoV-2, paparan obat, lingkungan, atau toksin, patogen baru, dan terakhir dugaan varian baru SARS-CoV-2. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Juni 2022