Sebuah bus listrik hasil kolaborasi perguruan tinggi dan industri nasional akan meramaikan perhelatan KTT G20 di Bali November 2022 nanti. Riset yang dikembangkan para insinyur Universitas Indonesia (UI) sukses diwujudkan menjadi bus listrik berdaya jelajah 300 kilometer dengan kecepatan maksimum 130 km/jam.
Hilirisasi riset dan teknologi melibatkan PT Mobil Anak Bangsa (MAB), PT Pindad, PT NSAD, dan PT AICOOL. Motor listrik yang merupakan “jantung” bus berkapasitas 64 penumpang ini dibuat oleh PT Pindad. Sedangkan PT NSAD yang membuat kontroler motor listrik, sistem penggerak, sistem rem, sistem kontrol, inverter, dan dashboard.
Sedangkan chassis, karoseri, dan integrator keseluruhan komponen bus dibuat oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB). Sementara PT AICOOL kebagian membuat sistem pendingin (air conditioning). Pelibatan industri anak bangsa dalam rancang bangun, membuat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi.
Menurut Rektor UI, Ari Kuncoro bus listrik tersebut telah diriset sejak 2012 melibatkan 33 orang peneliti. Dana penelitian dibantu Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada 2018 sebesar Rp 4 miliar dan 2020 senilai Rp 17,6 miliar.
“Perancangan dilakukan selama enam bulan, ini melibatkan banyak sekali tim peneliti, ada mahasiswa teknik, sarjana, ada yang vokasi, kerjaan berat ini, sudah menghasilkan 30 doktor,” kata Ari.
Lebih lanjut dia mengatakan, kehadiran bus listrik buatan dalam negeri ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sejumlah isu seperti perubahan iklim, angkutan publik, dan ketahanan industri sekaligus energi dalam negeri. Ia pun berharap, prototype bus listrik buatan UI tersebut dapat diproduksi secara massal. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Juli 2022