Menjaga kualitas setiap produk kelautan maupun perikanan yang akan diekspor mutlak diperlukan. Pemanfaatan teknologi iradiasi diyakini bisa membantu menjaga kualitas ekspor sehingga produk pangan tidak mengalami penolakan.
Menjaga komoditas ekspor produk kelautan dan perikanan tetap berkualitas bukan pekerjaan mudah. Perlu berbagai upaya menghasilkan produk yang siap ekspor dengan kualitas standar dunia. Pemanfaatan teknologi iradiasi yang telah dimiliki Indonesia bisa dipilih untuk menjaga kualitas produk ekspor. Dengan semakin banyak komoditas yang dikirim, pendapatan devisa negara akan terkerek naik.
Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Dedy Miharja menyebut, pemanfaatan teknologi iradiasi bisa menjadi alternatif upaya untuk mengawetkan produk secara fisika. Dengan teknologi iradiasi, kualitas ekspor produk kelautan dan perikanan akan meningkat. Pada akhirnya, teknologi solutif tersebut bisa ikut mengantisipasi munculnya penolakan ekspor produk.
“Kasus-kasus penolakan produk kelautan dan perikanan dari Indonesia yang dilakukan negara tujuan ekspor, bisa terjadi karena ditemukan kandungan bahan-bahan berbahaya. Sebut saja, bakteri salmonela, logam berat, histamin, decompose, filthy, dan lainnya. Namun dengan menggunakan teknologi iradiasi untuk produk ekspor, bisa menjadi langkah perbaikan ekspor untuk seluruh produk kelautan dan perikanan secara merata dari hulu ke hilir,” ujar Dedy. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Juli 2022