Kondisi air tanah di Indonesia semakin mengkhawatirkan karena eksploitasi berlebihan. Bila dibiarkan berlarut, kondisi ini tidak hanya mempercepat penurunan muka tanah, melainkan juga membahayakan lingkungan hidup.
Potensi air tanah Indonesia cukup besar. Sekitar 500 miliar meter kubik per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 155 miliar meter kubik atau 30 persennya bisa dimanfaatkan/potensi aman dikonsumsi (safe yield) per tahun. Di Indonesia, kondisi air tanah termasuk mengkhawatirkan.
Eksploitasi air tanah terjadi secara berlebihan hingga membahayakan lingkungan hidup. Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, sebanyak 46 persen air rumah tangga berasal dari air tanah. Air tanah berkontribusi banyak bagi pemenuhan air baku dan air minum karena biaya pengambilan yang murah.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyebut, air tanah seharusnya dieksploitasi secara hati-hati. Optimalisasi pemanfaatan air tanah bukan berarti maksimalisasi pemanfaatan, namun keterpaduan pemanfaatan dengan air permukaan.
Optimalisasi harus dipahami sebagai pemanfaataan optimal yang berpegang pada prinsip safe yield. Sehingga ketidakseimbangan antara eksploitasi air tanah dan air permukaan bisa terhindarkan. Kemerosotan air tanah bisa dicegah, atau sekurang-kurangnya bisa memperpanjang umur air tanah. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Juli 2022
