Sejumlah peneliti BRIN sukses mengembangkan teknologi penyimpanan buah tropis dengan memanfaatkan pelapisan dari produk turunan sawit. Teknologi coating ini diklaim bisa memperpanjang masa simpan buah segar.
Indonesia menjadi salah satu penghasil buah segar berkualitas di dunia. Besarnya produksi buah lokal ternyata belum diiringi dengan tingginya angka ekspor. Asosiasi Eksportir-Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (Aseibssindo) menyebut, salah satu hambatan ekspor buah lokal adalah tidak terstandarnya kualitas buah yang dihasilkan. Kesegaran buah dari Indonesia cepat menurun lantaran tidak didukung dengan teknologi.
Mencoba mengatasi hambatan tersebut, peneliti Pusat Riset Agroindustri Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan teknologi pelapisan atau coating buah dari produk turunan sawit. Lapisan coating berbahan minyak sawit ini bisa memperpanjang umur simpan dan kesegaran buah. Produk ini diklaim lebih unggul dan lebih murah dibanding produk sejenis yang lebih dulu ada.
Secara umum, teknologi pelapisan (coating) pada buah dilakukan untuk menahan respirasi dari buah. Proses respirasi ini akan memengaruhi umur simpan dan kualitas buah. Dengan mencegah laju respirasi, kesegaran buah dapat dipertahankan dan penyusutan bobot juga dapat dicegah. Aplikasi coating pada mangga yang dilakukan BRIN terbukti memperpanjang umur simpan dan kesegaran hingga tiga kali lipat dibandingkan tanpa coating.
Kepala Pusat Riset Argo Industri BRIN Mulyana Hadipernata menyebut, pelapis buah segar ini pada prinsipnya bisa dihasilkan dari produk turunan minyak kelapa biasa. Namun dengan pertimbangan ekonomi, minyak kelapa jauh lebih bermanfaat untuk diolah menjadi produk selain pelapis buah. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Agustus 2022