Sains Indonesia, Subang – Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah (Asdep IPW) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Djoko Hartoyo, memimpin Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Proyek Suryacipta Smartpolitan di Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Senin (13/02/2023). FGD tersebut menindaklanjuti rencana dan aktivitas Pembangunan KI Subang Smartpolitan yang menjadi salah satu proyek strategis nasional dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2021.
“Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari apa yang sudah kita mulai sejak 2021 dalam rangka membangun Kawasan Industri Subang Smartpolitan, sekaligus merupakan bentuk dukungan Kemenko Marves dalam memonitor progres dan kendala yang dihadapi. Sampai saat ini kami (Kemenko Marves) masih optimistis dan berkomitmen mengawal program ini. Sehingga apa-apa yang menjadi hambatan bisa didiskusikan supaya bisa terjadi percepatan dan tidak timbul masalah di masa depan,” ujar Asdep Djoko saat membuka FGD.
Asdep Djoko menyebut, pembahasan Kawasan Industri Subang Smartpolitan sudah dilakukan sejak 2021. Ketika itu Kemenko Marves menggelar Rakornas dan Kunjungan Pembangunan Rel KA Subang-Patimban pada 10 Desember 2021. Setelahnya ada lanjutan Rapat tentang Perpres 87 Tahun 2021 di Bandung pada 20 Mei 2022 dan 7 Juni 2022.
“Pembangunan kawasan Industri Subang Smartpolitan sudah berada pada status operasional dengan target industri otomotif, makanan, minuman, elektronik, dan sebagainya. Sebagian dari lahan akan diajukan sebagai KEK. Pembangunan Kawasan Industri adalah inti dari Pengembangan Kawasan Cirebon-Patimban-Kertajati untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut,” lanjut Asdep Djoko.
Kegiatan yang digelar secara daring maupun luring ini menghadirkan dua narasumber lainnya, yaitu Direktur Government Relation PT Suryacipta Swadaya, Grace Octalian dan Sub Direktorat Perencanaan Teknis Jalan Bebas Hambatan, Dirjen Bina Marga-Kementerian PUPR, Dedy Gunawan.
Grace Octalian menyebut Subang Smartpolitan didesain untuk menjadi kawasan pintar dan berkelanjutan (smart and sustainable) dengan empat pilar, yaitu konektivitas, komunitas, bisnis, dan edukasi inovasi. “Kami ingin agar orang-orang bisa tinggal, bermain/berekreasi, serta bekerja di tempat yang sama, yaitu di Subang Smartpolitan. Kami juga bermimpi untuk bisa terhubung dan menjadi penghubung serta menjadi pusat pendidikan dan inovasi,” paparnya.
Dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2021, sejumlah proyek tercatat bersinggungan dengan Pembangunan Kawasan Industri Subang Smartpolitan, seperti Pembangunan Akses Tol Cipali (Subang KM 89 Patimban), Pembangunan Rel KA Subang – Patimban, Pembangunan Rumah Susun Pekerja Subang Smartpolitan, Pembangunan Pusat Pendidikan Vokasi/ Pelatihan Vokasi, Pembangunan Rumah Sakit Cipeundeuy Tipe A, dan Pengembangan Kawasan Industri Subang Smartpolitan. Tahun ini, Kementerian PUPR menganggarkanRp 206,3 miliyar untuk mendukung realisasi kegiatan prioritas 2023 di Kawasan Rebana dan Jabarsel.
Sub Direktorat Perencanaan Teknis Jalan Bebas Hambatan, Dirjen Bina Marga-Kementerian PUPR, Dedy Gunawan menyebut, saat ini pembangunan jalan tol masih sesuai rencana. Pihaknya tengah berupaya memastikan masyarakat yang terdampak pembangunan jalan tol mendapat pengganti yang sepadan. “Semua masih sesuai dengan kesepakatan yang sudah disepakati. Semoga tidak ada kendala. Jadi yang akan diselesaikan adalah jalan tol dulu, baru kemudian rel kereta api menyusul,” papar Dedy Gunawan.
Asdep Djoko mengingatkan perlunya kajian komprehensif tentang dampak pembangunan exit tol, khususnya dampak secara ekonomi maupun sosial bagi masyarakat sekitar. “Poin pentingnya adalah mengapa kita perlu exit tol ini? bahwa pembukaan akses tol akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Tidak hanya peluang tapi juga realisasinya. Kemajuan memang membutuhkan waktu, tidak hanya 1-2 tahun, tapi bisa sampai puluhan tahun sepert pengalaman Suryacipta di Karawang,” papar Asdep Djoko.
Selepas FGD, Kemenko Marves dan para peserta FGD kemudian diajak berkeliling melihat lokasi Pembangunan Subang Smartpolitan. Di sepanjang perjalanan menuju lokasi, tampak proses pembangunan telah memasuki tahap pemerataan tanah (cut and earth moving) dan sebagian di tahap pemadatan lahan (fill and compact). Di atas lahan yang menjadi lokasi kunjungan, Grace Octalian menyebut bahwa Politeknik Manufaktur (Polman) akan dibangun dalam waktu dekat.
Sebagai informasi, Perpres Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Jawa Barat Bagian Selatan (Jabasel) sebelumnya telah ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 10 September 2021. Penyusunannya melibatkan Kemenko Marves, Sekretariat Kabinet, Kemenko Perekonomian, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.