Asdep IPW Kemenko Marves Hadiri Pelantikan Kepala BP Cekungan Bandung dan Kepala BP Rebana

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, resmi melantik Kepala Pelaksana Badan Pengelola (BP) Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung (Cekban) dan Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana. Prosesi pelantikan berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung pada 27 April 2023 dan disaksikan oleh Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah (Asdep IPW) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Djoko Hartoyo.

0
82

Bandung, Sains Indonesia – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, resmi melantik Kepala Pelaksana Badan Pengelola (BP) Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung (Cekban) dan Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana. Prosesi pelantikan berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung pada 27 April 2023 dan disaksikan oleh Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah (Asdep IPW) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Djoko Hartoyo.

Gubernur Jawa Barat mengangkat Tatang Rustandar Wiraatmadja sebagai Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung. Sedangkan Kepala Pelaksana Badan Pengelolaan kawasan Rebana dijabat oleh Bernardus Djonoputro.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 710/kep.236/dpmptsp/2023, Gubernur Jawa Barat mengangkat dan melantik Bernardus Djonoputro sebagai Kepala Pelaksana Badan Pengelolaan Kawasan Rebana.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 710/kep.50/bapp/2023, Gubernur Jawa Barat mengangkat dan melantik Tatang Rustandar Wiraatmadja sebagai Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung.

Bernardus Djonoputro atau yang akrab disapa Bernie merupakan ahli pembiayaan infrastruktur, kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), dan pengembangan kawasan. Jebolan jurusan Perencanaan Kota dan Wilayah Institut Teknologi Bandung (ITB) itu memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun sebagai manajemen dan pimpinan di firma advisory dunia termasuk EY, Deloitte dan PwC, dan seringkali menjadi team leader untuk berbagai proyek strategis nasional infrastrutur Indonesia. Bernie juga saat ini menjabat Ketua Majelis Kode Etik di Ikatan Ahli Perencanaan Kota dan Wilayah (IAP). 

Sementara Tatang Rustandar Wiraatmaja bukanlah orang baru di lingkungan Pemprov Jawa Barat. Tatang RW merupakan ahli perencana kota lulusan ITB. Di lingkungan pemerintah daerah, dirinya pernah menjabat Kepala Bappeda Kabupaten Bandung pada 1988- 1992, di mana kala itu Kabupaten Bandung masih mencakup Bandung Barat sebelum menjadi daerah otonom baru.  Di era perencanaan Tatang RW, didirkan Stadion si Jalak Harupat, venue olahraga dan sepak bola kebanggaan warga Kabupaten Bandung. Tatang RW juga pernah menjabat beberapa jabatan tinggi pratama di LKPP sehingga memiliki pengalaman yang mumpuni mengenai pengadaan barang/jasa. 

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Barat berharap segenap pengalaman dan kapasitas identifikasi masalah yang dimiliki oleh Tatang maupun Bernie dapat menjadi modal  utama untuk mengoordinasi dan menata Kawasan Cekungan Bandung maupun Kawasan Rebana. Gubernutr berharap ke depannya, kedua kawasan pengembangan ekonomi baru itu bisa terus mendorong terciptanya inovasi untuk percepatan penyempurnaan proses pembangunan. 

Kepada kedua pejabat yang baru saja dilantik, Gubernur berpesan bahwa dalam teori pembangunan perkotaan diketahui tidak semua urusan bisa mudah dikoordinasikan jika berada pada satu aglomerasi. Wilayah administrasi politik berupa provinsi, kota, maupun kabupaten dalam realita di lapangan tidak selalu warganya cukup beraktivitas di satu wilayah saja. Dalam urusan ekonomi misalnya, dimana orang tinggal di kabupaten A bisa saja bekerja di kota B. Begitu pun untuk urusan air, yang mengalir datang dari kota A, ke kota B, lalu berakhir di kota C. Hal tersebut telah menyebabkan banyak kendala dalam menyamakan visi dan misi dalam skala algomerasi ataupun klaster.

Kepada Kepala BP Cekban, Gubernur berharap pelantikan tersebut menjadi awal yang positif untuk membangun sebuah manajemen pembangunan yang lebih baik. Gubernur menitipkan kepada Kepala BP Cekban agar sesegera mungkin berkoordinasi dengan tim provinsi serta lima wilayah di Bandung Raya untuk memulai menyamakan persepsi permasalahan. Adapun untuk mendukung pengelolaan tata ruang, Gubernur menekankan agar pembangunan transportasi publik di wilayah Cekban dapat menjadi prioritas. 

Sedangkan kepada Kepala BP Rebana, Gubernur berharap ke depannya Kawasan Rebana dapat menjadi Representasi atau Wajah Terbaik dari Jawa Barat. Gubernur menekankan kepada Kepala BP Rebana Bernardus Djonoputro agar bisa membawa kawasan Rebana menjadi yang terdepan. Terlebih kawasan tersebut didesain mulai dari nol, sehingga harus direncanakan dengan baik agar bisa menjadi wajah terbaik Jabar di masa depan. Gubenur menyebut Kawasan Rebana dapat meningkatkan pertumbuhan Provinsi sekitar 3-4 persen jika dieksekusi dengan baik.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, resmi melantik Kepala Pelaksana Badan Pengelola (BP) Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung (Cekban) dan Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana. Prosesi pelantikan berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung pada 27 April 2023.
Prosesi Pelantikan Kepala Pelaksana Badan Pengelola (BP) Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung (Cekban) dan Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana yang berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung pada 27 April 2023 itu turut disaksikan oleh Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah (Asdep IPW) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Djoko Hartoyo (batik kuning).

Ditemui sebelum proses pelantikan, Asdep IPW Kemenko Marves, Djoko Hartoyo menyebut Pelantikan Kepala BP Cekban dan Kepala BP Rebana merupakan hal positif, khususnya terkait percepatan pengembangan wilayah ekonomi baru di Jawa Barat. Saat ini BP Cekban telah mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Perpres Nomor 45 tahun 2018 tentang RTR Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung sehingga Cekban menjadi Kawasan Strategis Nasional (KSN). Sementara untuk Kawasan Rebana, wujud dukungan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Pengembangan Kawasan Rebana dan Jabar Bagian Selatan. 

Asdep Djoko juga mengingkatkan bahwa BP Cekban maupun Rebana bukan hanya sekadar urusan koordinasi tata ruang saja melainkan juga aksi nyata yang membutuhkan kerja kolaboratif. Adapun salah satu yang perlu diperhatikan adalah pembangunan Kawasan Cekban dan Rebana, memerlukan upaya-upaya nyata berupa sosialisasi, koordinasi, hingga fokus untuk memasarkan kawasan tersebut. Namun demikian, Asdep Djoko menegaskan bahwa Kemenko Marves akan senantiasa memfasilitasi dan mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan wilayah di Cekban maupun Rebana yang memang sudah berstatus program strategis pemerintah.

Terkait dukungan terhadap pengembangan wilayah, khusus di Jabar Asdep Djoko menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan dilaksanakan penyusunan Road Map (Peta Jalan) Pendidikan Vokasi, yang diantaranya bertujuan untuk mencetak SDM-SDM berkualitas yang siap bekerja dan mengembangkan industri di Jawa Barat. Salah satu yang saat ini tengah dipersiapkan adalah Pembangunan Politeknik Manufaktur (Polman) Kampus 2 yang direncanakan dibangun di Kabupaten Majalengka, dimana saat ini telah masuk tahap Pelalangan untuk Pembangunan Tahap I.

“Kami berharap Pembangunan Tahap I Polman Kampus 2 dapat di Ground Breaking pada Juni-Juli 2023 nanti sehigga menjadi kado manis bagi Gubernur Jawa Barat sebelum mengakhiri masa baktinya. Diharapkan 2-3 tahun ke depan masyarakat Jawa Barat sudah dapat menikmati Polman Kampus 2 yang menjadi ikon baru bagi Majalengka dan Jawa Barat,” pungkasnya. (FSR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini