Rantis Komodo Perkuat TNI dan Polri

Kendaraan taktis Komodo produk PT Pindad karya putra-putri bangsa menambah daftar alutsista yang digunakan TNI dan Polri. Dengan inovasi yang tiada henti, kualitas kendaraan ini akan makin baik di masa mendatang.

0
124

Tidak banyak alat utama sistem senjata (alutsista) produk dalam negeri yang diberi nama langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dan kendaraan taktis (rantis) produk PT Pindad yang dipamerkan pada Indo Defence 2012 Expo dan Forum ini beruntung karena diberi nama komodo oleh SBY.

Dalam kesempatan itu, SBY mengatakan bahwa kendaraan taktis ini merupakan karya putra-putri bangsa yang diharapkan bisa menjadi kendaraan yang andal, bisa bergerak di segala bidang, cuaca, dan di segala medan di Indonesia. “Saya beri nama Komodo karena Komodo adalah binatang yang perkasa, yang di seluruh dunia adanya hanya di negeri kita di Indonesia,” ungkap SBY ketika meresmikan Rantis Komodo, di halaman luar JIExpo, Kemayoran, Jakarta, baru-baru ini.

Kepala Negara berharap agar kendaraan taktis ini benar-benar andal, bisa bertempur, dan tentu membawa kemenangan dan kejayaan bagi Indonesia. Presiden SBY sebelumnya, pada tahun 2011 menginstruksikan PT Pindad membuat kendaraan yang high level (kemampuan tinggi) seperti intai sherpa, yang dapat digunakan untuk kendaraan operasional TNI dan Polri.

Atas instruksi tersebut, Direktur Utama PT Pindad, Adik Afian Soedarsono menyatakan siap untuk memenuhi tantangan Presiden Yudhoyono. Tantangan berupa konsep kendaraan taktis kelas dunia itu diharapkan bisa dipergunakan tentara semua angkatan dan Polri “Saya optimistis bisa merampungkan konsep dan menyiapkan purwarupa dalam dua bulan kemudian diproduksi dalam setahun,” kata Adik ketika itu.

Mengacu pada instruksi tersebut, Pindad pun membuat desain, perencanaan, rekayasa, dan contoh produk. Pembuatan produk tersebut dengan memperhatikan tiga konsep. Pertama, menggunakan mesin diesel turbo intercooler dengan power kendaraan 215 ps @ 2500 rpm, sehingga tercapai rasio berat terhadap kendaraan 25 hp/ton. Kedua, menggunakan transmisi manual 6 maju 1 mundur dan memiliki diferensi lock sehingga memiliki kemampuan offroad yang baik. Ketiga, bodi kendaraan menggunakan body monocoque dan memiliki ketahanan terhadap tembakan 7,62 mm.

Setelah melalui berbagai diskusi dan uji coba, akhirnya lahirlah Rantis 4×4 komodo. Pindad juga telah melakukan serangkaian uji internal, meliputi uji statis, uji tipe dan uji dinamis dari Bandung menuju Baturaja.

Proses Sertifikasi

Selanjutnya dalam proses sertifikasi oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) Angkatan Darat spesifikasi ini dimasukkan ke dalam klasifikasi ranpur multirole (multiguna) dengan varian V1 adalah varian intai, V2 varian APC (armoured personal carrier), V3 varian komando, V4 varian angkut rudal, dan V5 untuk varian khusus.

Rantis APC dirancang untuk peningkatan peformansi kemampuan tempur prajurit infantri dalam rangka mengejar dan mendekat pada sasaran musuh. Hal ini dikenal dalam konsep mechanized infantry. Panser beroda empat (four wheeled drive) berkapasitas 10 + 3 personil ini dengan menggunakan mesin diesel 4 silinder. Kendaraan ini terbuat dari plat armor yang tahan terhadap tembakan.

Untuk menjamin keamanan pasukan, kendaraan ini dilengkapi dengan sistem pendingin ruangan serta safety equipment. Panser ini juga menggunakan turet yang dapat berputar 360 derajat dan mounting multiguna yang dapat dipasangkan dengan senjata AGL 40 mm, SMB 12,7 mm dan SMS 7,62 mm, yang dilengkapi dengan peluncur granat perisai (asap) yang dapat juga diisi dengan granat tajam.

Kendaraan tempur pengangkut personil dengan sistem penggerak 6 roda simetris, dirancang khusus untuk kebutuhan alutsista TNI AD, khususnya satuan kavaleri. Karena dirancang dan diproduksi oleh anak bangsa khusus untuk prajurit TNI maka ukurannya disesuaikan dengan bentuk tubuh anggota TNI dan doktrin dan taktik tempur TNI. Ini sebagai wujud komitmen Pindad dalam pemenuhan seluruh alutsista TNI.

Pada tahun 2012 beberapa instansi TNI dan Polri memesan jenis kendaraan rantis ini. Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD memesan dua unit kendaraan jenis varian khusus pendobrak dan Brimob Polri memesan tiga unit jenis APC. Pada versi Brimob, kaca-kaca depan dan samping dilengkapi teralis besi karena tugas Brimob biasanya juga mencakup pengamanan aksi demonstrasi atau huru-hara.

Artikel ini ditulis oleh: Indroyono Soesilo (Dewan Kurator Museum Soesilo Soedarman, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia)
Artikel pertama kali tayang di MAJALAH SAINS INDONESIA edisi 15, Maret 2013

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini