Kemenko Marves Jajaki Kerjasama Bangun Green House di Kuningan

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Pengembangan Wilayah (Asdep IPW) Djoko Hartoyo melakukan kunjungan ke Kantor Bappeda Kabupaten Kuningan pada Kamis 22 Juni 2023. Agenda kunjugan tersebut dilakukan untuk menerima kunjungan balasan dari delegasi Jepang, yaitu Daiwa Tech untuk menjajaki kemungkinan membangun rumah hijau (green housing) dan rumah tahan gempa di Kabupaten Kuningan.

0
82

Kuningan, Sains Indonesia – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Pengembangan Wilayah (Asdep IPW) Djoko Hartoyo melakukan kunjungan ke Kantor Bappeda Kabupaten Kuningan pada Kamis 22 Juni 2023. Agenda kunjugan tersebut dilakukan untuk menerima kunjungan balasan dari delegasi Jepang, yaitu Daiwa Tech untuk menjajaki kemungkinan membangun rumah hijau (green housing) dan rumah tahan gempa di Kabupaten Kuningan.

Adapun delegasi Jepang yang berkunjung terdiri dari Executive Director Daiwa Institute of Research, Eiichiro Ashida; Assistant Manager The Aichi Bank Ltd, Arata Tsuzuki; dan President and Representative Director D+Daiwatech, Tadashi Oka. Selain Asdep IPW Kemenko Marves, Djoko Hartoyo, turut hadir pula menerima kunjungan delegasi Jepang ini Kepala Bappeda Kab Kuningan, Usep Sumirat dan Wakil Dekan 1 FISIP Universitas Padjajaran, Ida Widianingsih.

Dalam kesempatan tersebut, Asdep Djoko menyatakan dukungannya terhadap rencana riset dan pilot project pengembangan rumah hijau dan rumah tahan gempa yang menggunakan teknologi Daiwatech di Kabupaten Kuningan. Menurutnya, kolaborasi antara Daiwatech dan Bappeda Kuningan sangatlah cocok dengan upaya kemandirian energi, kebutuhan wisata, dan kelestarian alam di Kabupaten Kuningan. Karena teknologi Daiwatech merupakan teknologi ramah lingkungan, menggunakan energi baru terbarukan, dan bisa dibangun di lokasi rawan gempa.

Asdep Djoko juga menjelaskan bahwa Kemenko Marves saat ini terus memfasilitasi implementasi Perpres 87/2021 untuk Pengembangan Kawasan Rebana dan Jabarsel. Dimana di dalamnya terdapat 13 kabupaten/kota yang akan dikembangkan. Salah satunya adalah Kabupaten Kuningan. Asdep Djoko juga menyebut bahwa pihaknya senantiasa mengadakan rapat rutin lintas Kementerian/Lembaga untuk memastikan Perpres 87/2021 itu berjalan sesuai rencana. Adapun dalam Perpres tersebut terdapat 170 program, dimana salah satunya adalah Pengembangan Desa Konservasi. 

Kunjungan delegasi Jepang, yaitu Executive Director Daiwa Institute of Research, Eiichiro Ashida; Assistant Manager The Aichi Bank Ltd, Arata Tsuzuki; dan President and Representative Director D+Daiwatech, Tadashi Oka di Kabupaten Kuningan, 22 Juni 2023. Delegasi Jepang disambut oleh Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kemenko Marves, Djoko Hartoyo, Kepala Bappeda Kab Kuningan, Usep Sumirat dan Wakil Dekan 1 FISIP Universitas Padjajaran, Ida Widianingsih.
Kepala Bappeda Kabupaten Kuningan, Usep Sumirat (ketiga dari kanan) menjelaskan potensi dan keunikan yang ada di daerahnya. Dengan penduduk hampir 1,1 juta jiwa, Kabupaten Kuningan disebutnya memiliki potensi wisata alam dan energi yang besar. Mulai dari potensi energi geotermal, potensi budidaya ubi jalar, hingga potensi wisata yang terletak di sepanjang kaki Gunung Ciremai.

“Alasan kami membawa delegasi Jepang ke Kabupaten Kuningan ini tidak lebih dari apresiasi Kemenko Marves terhadap Pemerintah Kabupaten Kuningan, karena Bappeda Kuningan ini merupakan yang teraktif dan responsif dalam upaya implementasi Perpres 87/2021. Sehingga saya yakin dan optimistis jika teknologi Daiwatech ini akan sukses dan potensial di Kabupaten Kuningan. Dan apabila pilot project itu nantinya berhasil, maka ada kemungkinan teknologi Daiwatech juga akan dibangun di 12 daerah lain,” papar Asdep Djoko. 

Asdep Djoko lantas mengapresiasi kedatangan delegasi Daiwatech Jepang ke Indonesia. Menurutnya hubungan antara Indonesia dan Jepang terkait riset dan pengembangan wilayah sudah terjalin lama dan berjalan harmonis. Asdep Djoko juga menjelaskan bahwa sekarang ini sedang dibangun Tol Cipali-Patimban di KM89, dimana dukungan studi kelayakannya juga didapat dari JICA (Jepang), serta loan untuk pembangunannya juga didapat dari Jepang. Selain itu ada pula rencana pembangunan KA dari Subang sampai Pringkasap, dimana penjajakan kerjasama dengan Jepang juga sudah dimulai.

Kepala Bappeda Kabupaten Kuningan, Usep Sumirat menjelaskan potensi dan keunikan yang ada di daerahnya. Dengan penduduk hampir 1,1 juta jiwa, Kabupaten Kuningan disebutnya memiliki potensi wisata alam dan energi yang besar. Mulai dari potensi energi geotermal, potensi budidaya ubi jalar, hingga potensi wisata yang terletak di sepanjang kaki Gunung Ciremai.

President and Representative Director D+Daiwatech, Tadashi Oka menyebut kedatangannya ke Kabupaten Kuningan kali ini merupakan tindak lanjut sekaligus kunjungan balik atas kunjungan Asdep IPW Kemenko Marves, Djoko Hartoyo ke Daiwatech pada akhir Mei 2023 lalu. Daiwatech mengaku tertarik dengan potensi pengembangan riset, teknologi, dan bisnis milik Dewatech di Indonesia, yang salah satunya di Kabupaten Kuningan.

“Daiwatech berfokus pada pengembangan energi dari solar panel dan angin secara off green. Daiwatech bersifat independen dan menyasar lokasi-lokasi remote maupun blank spot yang tidak tersambung dengan sumber energi. Daiwatech memiliki solar sell modular yang bisa digunakan di lokasi tanpa energi sekalipun. Inovasi Daiwatech bahkan sudah teruji di Jepang, dimana masyarakat tanpa sumber energi bisa mendapat energi dari solar panel, kendati di daerah mereka terjadi hujan selama tiga hari berturut-turut. Hal ini memungkinkan karena kemampuan inovasi Daiwatech dalam menyimpan energi di dalam baterai,” paparnya.

Executive Director Daiwa Institute of Research, Eiichiro Ashida menambahkan jika Daiwatech sudah memulai riset terkait green housing dan rumah tahan gempa sejak lama. Riset mereka didorong dari perhatian terhadap Jepang yang merupakan negara rawan gempa. Daiwatech disebutnya sudah sangat berpengalaman dalam memanfaatkan sumber daya alam natural untuk membangkitkan energi. Konsen dari daiwatech sendiri adalah memulihkan diri dari bencana alam, sehingga inovasi green housing mereka bisa digunakan pasca bencana, atau bahkan untuk tindakan pencegahan di daerah-daerah rawan bencana.

“Daiwatech memiliki program untuk masyarakat ekonomi kelas bawah. Dimana di sejumlah lokasi di Jepang, kami memanfaatkan sumber daya alam lokal di daerah setempat agar skala ekonomi menjadi lebih murah. Program ini sudah dimulai sejak 12 tahun lalu, saat Jepang mengalami gempa bumi dan tsunami dahsyat yang meluluhlantakkan sejumlah daerah,” papar Eiichiro.

Asdep IPW Djoko Hartoyo (batik cokelat) menyatakan dukungannya terhadap rencana riset dan pilot project pengembangan rumah hijau dan rumah tahan gempa yang menggunakan teknologi Daiwatech di Kabupaten Kuningan. Menurutnya, kolaborasi antara Daiwatech dan Bappeda Kuningan sangatlah cocok dengan upaya kemandirian energi, kebutuhan wisata, dan kelestarian alam di Kabupaten Kuningan. Karena teknologi Daiwatech merupakan teknologi ramah lingkungan, menggunakan energi baru terbarukan, dan bisa dibangun di lokasi rawan gempa.
Terkait kemungkinan dimulainya pilot project green housing, Asdep IPW menyebut bahwa Kemenko Marves akan mendukung dan memfasilitas sejumlah riset di Kabupaten Kuningan. Salah satu riset yang difasilitasi adalah riset-riset yang mendukung pengembangan wilayah sebagaimana amanat implementasi Perpres Nomor 87 Tahun 2021. 

Kepala Bappeda Kabupaten Kuningan, Usep Sumirat mengaku tertarik dengan atas inovasi Daiwatech. Dirinya lantas menanyakan kemungkinan inovasi tersebut untuk diujicobakan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kuningan. Hal tersebut mengingat saat ini banyak sektor, seperti salah satunya sektor wisata yang masih mengandalam energi fosil sebagai sumber energi. Padahal Kabupaten Kuningan tengah membangun Desa Konservasi di sekeliling area Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).

Menanggapi hal tersebut, Assistant Manager The Aichi Bank Ltd, Arata Tsuzuki menyebut bahwa agar teknologi Daiwatech bisa diujicoba dan diterapkan di Kabupaten Kuningan, maka diperlukan kordinasi lebih lanjut. Namun demikian, ia memastikan bahwa Daiwatech sangat berkonsentrasi pada pemanfaatan sumber daya lokal. “Kami memerlukan pilot project agar pihak Daiwatech maupun Pemkab Kuningan sama-sama bisa membandingkan mana yang lebih efisien dan efektif antara energi fosil dengan terbarukan. Adapun terkait pendanaan, nantinya akan di support dari JICA (Jepang), namun jumlahnya tidak banyak, hanya 1-2 bangunan tahan gempa dan green housing sebagai percontohan,” paparnya.

Terkait kemungkinan dimulainya pilot project green housing, Asdep IPW menyebut bahwa Kemenko Marves akan mendukung dan memfasilitas sejumlah riset di Kabupaten Kuningan. Salah satu riset yang difasilitasi adalah riset-riset yang mendukung pengembangan wilayah sebagaimana amanat implementasi Perpres Nomor 87 Tahun 2021. (FSR)

Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Pengembangan Wilayah (Asdep IPW) Kemenko Marves Djoko Hartoyo (belakang paling kanas) berfoto bersama para delegasi Jepang, yaitu Executive Director Daiwa Institute of Research, Eiichiro Ashida (belakang paling kiri); Assistant Manager The Aichi Bank Ltd, Arata Tsuzuki (depan tengah batik merah); dan President and Representative Director D+Daiwatech, Tadashi Oka (depan, kedua dari kiri) saat kunjungan ke Bappeda Kabupaten Kuningan, 22 Juni 2023. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula Kepala Bappeda Kab Kuningan, Usep Sumirat (depan, ketiga dari kanan) dan Wakil Dekan 1 FISIP Universitas Padjajaran, Ida Widianingsih (depan, kedua dari kanan).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini