Melihat Kondisi Terkini Pelabuhan Patimban

Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melakukan kunjungan ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Patimban di Kab Subang untuk melihat kondisi terkini aktivitas dan pembangunan Pelabuhan Patimban.

0
91

Subang, Sains Indonesia – Kunjungan tersebut dilaksanakan pada Kamis, 21 Desember 2023. Rombongan Tim dari Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah (Asdep IPW) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang dipimpin oleh Asdep IPW Kemenko Marves, Djoko Hartoyo diterima oleh Kepala KSOP Kelas II Patimban, Capt Dian Wahdiana. Capt Dian lantas mengajak tim Kemenko Marves berkeliling kantor KSOP yang dilanjutkan dengan diskusi.

Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melakukan kunjungan ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Patimban di Kab Subang untuk melihat kondisi terkini aktivitas dan pembangunan Pelabuhan Patimban (21/12).
Capt Dian menyebut bahwa pengembangan Pelabuhan Patimban terus berjalan sesuai dengan master plan yang ada. Progres integrasi pelabuhan Patimban dengan kawasan sekitarnya juga terus didorong. Diantaranya melalui akses tol di Jalan Tol Cipali Km 89 (+125) dan Tol Cipali Km 115 (+500). 

Dalam sesi diskusi, Capt Dian menyebut bahwa pengembangan Pelabuhan Patimban terus berjalan sesuai dengan master plan yang ada. Progres integrasi pelabuhan Patimban dengan kawasan sekitarnya juga terus didorong. Diantaranya melalui akses tol di Jalan Tol Cipali Km 89 (+125) dan Tol Cipali Km 115 (+500). Untuk mengkoneksikannya dengan Jalan Tol Cipali tersebut, juga direncanakan pembangunan jalan tol akses Patimban sepanjang 37,5 km. Rencananya, Maret 2024 akses tol ini akan dibangun, namun sampai saat ini masih terkendala sejumlah hal, utamanya adalah terkait isu pembebasan lahan.

Akses ke Pelabuhan Patimban juga akan terkoneksi dengan rencana jalan Tol Cisumdawu yang menyambung ke Kawasan Industri Bekasi – Cikarang – Karawang. Terkait hak ini, proses DED sudah dilakukan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sementara loan diproyeksikan berasal dari JICA (Jepang). Saat ini area pelabuhan eksisting baru terbangun sekitar 25 persen dari master plan yang ada. Beberapa waktu ini, perusahaan dari Abu Dhabi berencana masuk untuk menjadi operator pelabuhan, tapi hal ini masih berupa penjajakan.

Secara rinci, total jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37.05 km ini memiliki detail rencana sebagai berikut: porsi pemerintah adalah sepanjang 22,94 km dengan loan mencapai USD 312.000.000 (usulan GB 2022). Rincian porsi konstruksi pemerintah adalah jalan utama STA 14+110 – STA. 37+050; Interchange: IC Tambak Dahan dan IC Pusakanegara; dan Pelaksanaan penyusunan dokumen DED Akses Tol Patimban melalui Amendemen Kontrak Paket 8 (Kemenhub). 

Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melakukan kunjungan ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Patimban di Kab Subang untuk melihat kondisi terkini aktivitas dan pembangunan Pelabuhan Patimban (21/12).
Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melihat maket Pengembangan Pembangunan Pelabuhan Patimban di Kantor KSOP Kelas II Patimban, (21/12).

Sedangkan rincian porsi konstruksi BUJT adalah sebagai berikut: 1) Main road: STA. 0+000 (Tol Cipali KM 89+475) – STA. 14+110 (L= 14,11 km); 2) Interchange dan Junction: JC Cipeundeuy, IC Pabuaran, dan IC Pasir Bungur; 3) Konstruksi pelebaran 3 ruas jalan akses non tol yaitu Jalan Pringkasap-Akses Pabuaran, Jalan Pasir Bungur-Akses Pasir Bungur, dan Jalan Ion Martasasmita-Akses Tambakdahan; dan 4) Telah ditandatanganinya Pengusahaan Jalan Tol, Perjanjian Pemerintah, dan Perjanjian Regres pada Pengusahaan Tol Akses Patimban pada 24 Januari 2023 yang terdiri dari Jasamarga (55%), Nusa Raya Cipta (22%), PT Adhi Karya (6%), PT PP (6%), PT Wika (6%) dan PT Subang Sejahtera (5%).

“Saat ini Pelabuhan Patimban memiliki kapasitas Car Terminal sebanyak 218 ribu. Kapasitas penuh ini sudah mencapai 70 persen. Tahun ini diproyeksikan Car Terminal akan mencapai 220 ribu. Setiap minggunya ada 5-7 kapal yang sandar, sedangkan di beberapa sisi belum ada penunjukan operator terminal. Aktivitas pelabuhan juga sudah dimanfaatkan oleh Bulog untuk mengirim logistik impor beras dari Vietnam dan Thailand. Ke depannya, pemanfaatan Pelabuhan Patimban ini akan terus dioptimalkan, termasuk untuk melayani Tol Laut (logistik) ke Indonesia Bagian Barat (Sumatra) dan ekspor impor,” jelas Kepala KSOP Kelas II Patimban, Capt Dian Wahdiana.

Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melakukan kunjungan ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Patimban di Kab Subang untuk melihat kondisi terkini aktivitas dan pembangunan Pelabuhan Patimban (21/12)
Aktivitas pelabuhan juga sudah dimanfaatkan oleh Bulog untuk mengirim logistik impor beras dari Vietnam dan Thailand. Ke depannya, pemanfaatan Pelabuhan Patimban ini akan terus dioptimalkan, termasuk untuk melayani Tol Laut (logistik) ke Indonesia Bagian Barat (Sumatra) dan ekspor impor.

Setelah diskusi singkat tersebut, Asdep IPW Kemenko Marves, Djoko Hartoyo dan tim berkesempatan berkeliling ke sejumlah titik di Pelabuhan Patimban untuk melihat sarana prasarana maupun aktivitas terkini. Menurut Asdep Djoko, pengembangan pelabuhan ini akan memberi multiplier effect bagi masyarakat sekitar. Kawasan logistik dan ekonomi akan tercipta, lapangan kerja padat karya juga akan terbuka. 

“Di sisi lain, adapula aktivitas pengembangan Subang Smartpolitan yang didalamnya terdapat usulan untuk pembangunan Akademi Maritim maupun Politeknik. Ke depannya, Akademi Maritim dan Politeknik ini bisa menjadikan Pelabuhan Patimban sebagai laboratorium practice, sehingga KSOP Kelas II Patimban tidak hanya berkontribusi dari sisi logistik saja, tapi juga terhadap pengembangan SDM, khususnya spesialisasi engineering sipil kepelabuhan,” papar Asdep Djoko.

Saat ini Pelabuhan Patimban memiliki kapasitas Car Terminal sebanyak 218 ribu. Kapasitas penuh ini sudah mencapai 70 persen. Tahun ini diproyeksikan Car Terminal akan mencapai 220 ribu (21/12). 
Asdep IPW Kemenko Marves, Djoko Hartoyo dan tim berkesempatan berkeliling ke sejumlah titik di Pelabuhan Patimban untuk melihat sarana prasarana maupun aktivitas terkini. Menurut Asdep Djoko, pengembangan pelabuhan ini akan memberi multiplier effect bagi masyarakat sekitar. Kawasan logistik dan ekonomi akan tercipta, lapangan kerja padat karya juga akan terbuka. 

Capt Dian Wahdiana menyambut baik rencana pendirian Akademi Maritim dan Politeknik tersebut. Menurutnya, hal tersebut sangat penting dan sangat dibutuhkan saat ini. Capt Dian juga menyinggung soal pembangunan Kereta Api akses Patimban. Dalam Perpres 87/2021 memang sudah diamanatkan, bahwa ada usulan dari Pemkab Subang dan Pemprov Jabar terkait hal tersebut. Pembahasan final DED untuk kereta api ini juga sudah dilakukan oleh Kemenhub, dari Pelabuhan Patimban sampai ke Stasiun Pringkasap. 

“Namun demikian sebelum pembangunan Kerata Api ini terealisasi, ada baiknya pemerintah dan pihak-pihak terkait memperhatikan lebih dulu dari sisi pembangunan pelabuhannya, apakah memang sudah siap dari sisi kargo? jangan sampai ketika jalur KA ini rampung, justru fasilitas KA ini tidak terpakai karena kurangnya muatan dari dan ke pelabuhan,” papar Capt Dian. (FSR)

Baca Juga:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini