MMD FTP UB Berikan Sosialiasasi Pengolahan Limbah Ampas Tebu Menjadi Pakan Ternak Alternatif untuk Solusi Inovatif Pengolahan Limbah Ampas Tebu

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya pada 6 s/d 21 Juli 2024 melaksanakan kegiatan Mahasiswa Membangun Desa di Desa Bangoan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. MMD FTP UB tahun 2024 ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk mensejahterakan masyarakat desamitra MMD FTP UB dari total 45 desa maupun kecamatan di wilayah Kabupaten Tulungagung. 

0
30

SAINS Indonesia, Tulungagung – Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) di periode 6 s/d 21 Juli 2024 lalu melaksanakan kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) di Desa Bangoan, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. MMD FTP UB tahun 2024 ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk mensejahterakan masyarakat desamitra MMD FTP UB dari total 45 desa maupun kecamatan di wilayah Kabupaten Tulungagung. 

Melalui kegiatan ini Mahasiswa FTP UB didorong untuk menyalurkan ilmu yang mereka dapat selamamengabdi di desa mitra. Desa Bangoan merupakan salah satu dari 44 desa mitra lain yang terkenal akan melimpahnya komoditas tebu tidak menutup kemungkinan demikian pula limbahnya. Oleh karenanya, Kelompok 45 MMD FTP UB yang diketuai oleh Stevanus Prasasta Laksmana beserta anggota mendapatkan amanah untuk menjalankan pengabdian yang mampu mengimplementasikan program kerja yang siap dicanangkan guna memanfaatkan potensi Desa Bangoan, salah satunya pengolahan limbah ampas tebu. 

Tebu menjadi komoditas yang sangat populer di Kabupaten Tulungagung dan Desa Bangoan menjadi salah satu desa penghasil tebu tersebut dan seringkali limbah dari produksi tebu yang berupa ampas tebu ini kerap kali hanya dilakukan pemusnahan melalui pembakaran. Tentunya tindakan ini kerap menjadi masalah bagi lingkungan. 

Berawal dari identifikasi permasalahan ini salah satu Program kerja yang dibawakan oleh salah satu anggota kelompok 45 MMD FTP UB yaitu Muhammad Fatih Akbar memberikan solusi inovatif berupa pengolahan limbah ampas tebu menjadi pakan ternak. Melalui pengolahan limbah tebu ini diperoleh nilai jual sehingga dapat menjadi peluang usaha baru di Desa Bangoan yang sekaligus mengurangi limbah organik industri tebu. Hal ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera. Artinya pengolahan limbah ini secara nyata dapat mengurangi risiko kerusakan lingkungan dan lingkungan sehat masyarakat Desa Bangoan terus terjaga.

Fatih mensosialisasi cara inovatif ini kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bangoan pada hari Minggu 14 Juli 2024 dengan harapan sosialisasi ini dapat menjadi pelopor dan berlanjut dimanfaatkan dalam melakukan pengolahan limbah ampas tebu. Sosialisasi ini diterima positif oleh KWT Desa Bangoan yang mayoritas merupakan para peternak yang membutuhkan bahan tambahan pakan ternak mereka. Pelatihan pembuatan pakan ternak yang langsung dipraktekkan bersama-sama ini sangat bermanfaat,” ungkap bu safitri selaku anggota KWT Desa Bangoan. “Pelatihan pembuatan pakan ternak alternatif menggunakan ampas tebu ini sangat berguna untuk menambah ilmu serta wawasan kami KWT Desa Bangoan disamping cara penyampaian materi yang jelas dan mudah dimengerti membuatpeserta tertarik serta antusias dalam mengikuti program kerja ini,” ujar bu Alik selaku ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bangoan.

Ibu Andan Linggar Rucitra, STP, MP selaku Koordinator Dosen Pembimbing lapang MMD FTP UB kelompok 45, menyampaikan rasa bangga serta apresiasi terhadap antusiasme ibu-ibu KWT Desa Bangoan yang turut serta berpartisipasi pada program pengolahan ampas tebu yang dicanangkan oleh Fatih. Antusiasme ibu-ibu KWT Desa Bangoan ini mengartikan bahwa program kerja ini sangat diterima dengan baik dan dianggap bermanfaat oleh masyarakat Desa Bangoan. Tanggapan ini disampaikan beliau pada saat melakukan Monitoring dan Evaluasi ke Desa Bangoan.

Dengan berakhirnya program sosialisasi dan pelatihan pembuatan pakan ternak alternatif dengan memanfaatkan limbah ampas tebu, dan tuntasnya seluruh program kerja yang telah dilaksanakan oleh kelompok 45 MMD FTP UB di Desa Bangoan diharapkan mampu memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat desa. Program kerja yang telah disampaikan tentu akan berhasil bila diikuti dengan komitmen dari masyarakat desa untuk terus melanjutkan program kerja yang telah diberikan. MMD FTP UB kelompok 45 juga berharap Desa Bangoan menjadi pelopor dalam melakukan berbagai pengolahan limbah ampas tebu. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama melancarkan kegiatan MMD FTP UB di Desa Bangoan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini