Gagas Kolaborasi Transdisiplin Ilmu dalam Inovasi Konservasi Melalui “Rimbahari”

Rimbahari tidak hanya melibatkan diskusi akademis, tetapi juga aksi lapangan melalui observasi langsung ke lokasi-lokasi konservasi yang berbatasan dengan wilayah adat.

0
22

Sains Indonesia, Depok (17/02) — Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA) berkolaborasi kembali dengan Program Studi Sarjana Antropologi Sosial dalam program RIMBAHARI (Research Initiatives on Management of Biocultural Heritage and Resilient Innovations) dan mengadakan peluncuran program di Gedung Mochtar Riady, FISIP UI. Program ini melibatkan mahasiswa/i Antropologi Sosial, Biologi, dan Geografi dalam gerakan sosial terhadap penguatan praktik kelola konservasi berbasis pengetahuan kearifan lokal komunitas adat melalui kajian transdisiplin dan aksi kolaboratif. Periode pelaksanaan program ini mulai dari Februari hingga Juli 2025, meliputi pembekalan, desk-work, turun lapangan, dan olah data. 

Dalam penerapannya, RIMBAHARI tidak hanya melibatkan diskusi akademis, tetapi juga aksi lapangan di mana para mahasiswa dan peneliti secara bersama-sama akan melakukan observasi langsung ke lokasi-lokasi konservasi yang berbatasan dengan wilayah adat. Program ini dirancang untuk mengedepankan pendekatan perspektif biokultural pada riset yang akan dilakukan. Dengan demikian, mereka dapat melihat dan belajar langsung bagaimana praktik konservasi yang berbasis pengetahuan lokal diterapkan di tengah masyarakat adat.

Dr. phil. Imam Ardhianto, S.Sos., M.Si., Kepala Departemen Antropologi UI menyampaikan, “Kolaborasi ini adalah langkah penting dalam membangun kesadaran akan pentingnya pengetahuan dan kearifan lokal dalam konservasi. Diharapkan melalui kolaborasi antara mahasiswa Antropologi Sosial, Biologi, dan Geografi, pemahaman ilmu serta pengalaman akan praktik kelola konservasi di komunitas adat dapat bertambah.” Melalui sambutan yang disampaikan, terselip harapan melalui kegiatan ini, mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu—Antropologi Sosial, Biologi, dan Geografi—dapat bertukar perspektif yang mampu memperkaya pemahaman akademik sekaligus praktik konservasi.

Pendekatan lintas disiplin ini diharapkan tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa secara teori, tetapi juga memberi mereka pengalaman langsung dalam praktik pengelolaan konservasi berbasis komunitas. Dengan turun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat adat, mahasiswa dapat mengamati bagaimana kearifan lokal diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diintegrasikan ke dalam strategi konservasi yang lebih luas.

Program RIMBAHARI merupakan program lanjutan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang diikuti oleh 20 mahasiswa, diantaranya adalah 13 mahasiswa Program Studi Antropologi Sosial, 5 mahasiswa Program Studi Geografi, dan 2 mahasiswa Program Studi Biologi. Para peserta nantinya akan mengikuti proses pembelajaran di 6 kabupaten guna memetakan konservasi wilayah, terutama wilayah adat, serta mencari keragaman budaya dan hayati di masing-masing wilayah. Enam kabupaten tersebut terdiri dari Kabupaten Malinau (Kalimantan Utara), Kabupaten Ketapang (Kalimantan Barat), Kabupaten Sumba Tengah (Nusa Tenggara Timur), Kabupaten Luwu Timur (Sulawesi Selatan), Kabupaten Sigi (Sulawesi Tengah), dan Kabupaten Maluku Tengah (Maluku).

Gambar 2. Penjelasan mengenai Bunga Rampai MBKM UI-BRWA 2024
Gambar 3. Penjelasan mengenai Bunga Rampai MBKM UI-BRWA 2024

Peluncuran program RIMBAHARI ini juga bertepatan dengan Gelar Wicara, Seminar Pemuda Adat, dan Peluncuran Buku Bunga Rampai MBKM UI-BRWA pada tahun sebelumnya di 3 daerah, yakni Malinau (Kalimantan Utara), Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), dan Luwu Utara (Sulawesi Selatan). Buku Bunga Rampai terdiri dari 2 volume dengan volume 1 yang memuat hasil analisis berupa refleksi dan etnografi tematik yang dilakukan para partisipan selama proses MBKM berlangsung. Sementara itu, volume 2 berisi hasil perencanaan wilayah adat, seperti revitalisasi dan pengembangan wilayah. Pada saat peluncuran Buku Bunga Rampai MBKM UI-BRWA tahun 2024, dijelaskan isi dari buku Bunga Rampai secara umum yang juga mencakup refleksi dari pengalaman para peserta selama berkegiatan magang, baik saat desk work maupun saat di lapangan. 

Gambar 4. Penyerahan Buku Saku MBKM RIMBAHARI

Peresmian program ini disimbolisasikan dengan penyerahan Buku Saku RIMBAHARI oleh Ketua Program Studi dan Dosen Pengampu kepada perwakilan peserta MBKM RIMBAHARI dari masing-masing program studi. Berjalannya program ini diharapkan dapat membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut dan pengembangan inovasi yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi keberlanjutan warisan biokultural di Indonesia. Dalam program ini nantinya, mahasiswa juga berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan komunitas adat, berbagi ilmu pengetahuan, mendengarkan cerita dan pengalaman mereka, serta mengumpulkan data yang relevan untuk penelitian. Hal-hal tersebut diharapkan dapat memperkaya pemahaman mereka tentang kearifan lokal dan praktik kelola yang telah berjalan.

Penulis: Arini Silvianur Mina, Debora Ivanna Marcelina, Farentina Putri, Layla Hanifah, M. Bagas Anargia, Siti Nurmalasari, dan Zelila Khairunnisa Abdi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini