Peralihan dari pandemi menjadi endemi Covid-19 bukan tanpa risiko. Mempertahankan kebiasaan protokol kesehatan (Prokes) dan menuntaskan vaksinasi booster jadi kunci pengendalian.
ndonesia mendeklarasikan jika saat ini pandemi Covid-19 memasuki fase akhir dan bersiap menuju fase endemi. Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, keputusan pemerintah menerapkan protokol bebas masker menandai dimulainya transisi pandemi ke endemi. Kebijakan sejenis sudah diberlakukan sejumlah negara, seperti Inggris, Denmark, Singapura, Prancis, dan Malaysia.
Bahkan, negara-negara yang pernah menjadi episentrum Covid-19, seperti India, Taiwan, dan Hong Kong, tidak mewajibkan warganya untuk menggunakan masker. Data dari situs Masks4All menunjukkan bahwa 43 negara tidak mewajibkan warganya untuk memakai masker.
Namun meskipun penyebarannya tidak secepat dan semasif pandemi, endemi tetap harus diwaspadai. Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, lebih setuju jika masker tetap digunakan terutama di lokasi fasilitas publik. Apalagi masyarakat masih di hadapkan pada ancaman penyakit pernapasan lainnya, termasuk hepatitis akut yang kini mengancam anak-anak.
Menurut Zubairi, meskipun nantinya Indonesia resmi memasuki fase endemi Covid-19, bukan berarti sepenuhnya aman dari potensi terinfeksi virus. Secara epidemiologis, Covid-19 dapat didefinisikan sebagai endemi ketika wabah penyakit ada pada tingkat yang dapat diprediksi dan tidak meluas secara masif. Artikel selengkapnya dapat anda baca di Majalah Sains Indonesia edisi Juni 2022
